Jumat, 07 Oktober 2016

Belajar dari sebuah like di sosmed

Malam guys.. 😉😉

Pasti sobat-sobat semua punya sosmed kan  ..??
Pasti punya dong (tahun 2016 loh guys 😀)
N di sosmed sObat pasti juga sering nge-post foto fotO dengan segala caption yang di rancang dan disusun agar lebih menarik untuk dibaca .
Semakin bagus foto yg kita upload ditambah lagi dengan caption yang menarik pasti banyak jempol atau love yang meNyumbangkan di post kita ,dengan comment comment di foto yg kita post,mau itu comment yang positif ataupun yg negatif.
Dan sebaliknya ,jika sobat ngepost foto yang kurang bagus ,yang tidak seharusnya di post tapi sobat tetep kekeh mau ngepost itu foto..dan MaLah akhirnya tidak baNyak like untuk fotO yg kita post .
BaHkan jangankan ngelike , dilihat aja pun tidak ,malah di scrol scrol saMa pengguna sosmed lainnya.
NaH,dari sebuah sosmed ,bisa diaplikasikan kedalam kehidupan kita guys ..
Sosmed itu ibarat dunia atau pentas pertunjukkan .

.pertunjukkan seperti apa ...??

Pertunjukan untuk setiap org ,dari mulai yang biasa saja ,sangat biasa ,dan luar biasa..
SetiaP kali kita ingin mengepost foto kita di sosmed .. Kita berharap tuh .. Semoga baNyak yang like ,biar dikira oraNg orang anak jaMan , selalu eksis atau segala macam la .
Tapi Setelah di post malah tidak sesuai yg diharapkan .. Padahal fotO yg kita post sudaH sangaT bagus ,tapi hanya sedikit yang meNyumbaNgkan jempol di medsos kita ,bukan like yang kita dapat malah coment coment yang gak jelas .. Jadi intinya berbuat baik la kePada siapapun tanpa meNgharapkan imbalan , bersikap seadanya ,jangan baNyak sandiwara sandiwara , karna kita yang menjalani ,mereka yang berkomentar  , Baik pun kita ,masih ada aja yg tidak suka dan selalu baNyak koment koment tentang hidup kita ,apalagi kalau kita tidak berbuat baik .
Jangan harap dapat like guys ..😀😀

MungkIN itu aja cerita malam ini guys .. Thx sudah mampir ke yunda'blog  walAu ceritanya agak gak Nyambung dikit .. Tapi yang penting ada bahan untuk cerita 😀😀😀

Tunggu cerita selanjutnya ya ,byee 👐👐

Wassalam
Yunda

Sabtu, 24 September 2016

AKUNTANSI KOPERASI ~ MATERI KULIAH SEMESTER 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip prinsip tersebut adalah : kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggotanya, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar. Pengelolaan yang profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan keputusan perencanaan dan pengendalian koperasi. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan dari sistem informasi yang diperlukan untuk menumbuhkan koperasi melalui akuntansi, khususnya merumuskan standar akuntansi keuangan untuk koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya.
Sesuai dengan perkembangan koperasi di dalam melaporkan laporan keuangannya, kini dalam penyusunannya telah dikeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang akuntansi perkoperasian yang telah mendapat revisi pada tahun 1998. PSAK No. 27 ini berisikan tentang karakteristik koperasi, struktur pengorganisasian koperasi, usaha dan jenis koperasi, tujuan koperasi, ruang lingkup koperasi, definisi–definisi koperasi, standar penyajian laporan keuangan koperasi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 ini, laporan keuangan koperasi itu terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha (PHU), laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat ditarik judul makalah tentang “Akuntansi Koperasi”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka masalah-masalah yang diidentifikasi adalah:
1. Bagaimana definisi akuntansi koperasi?
2. Bagaimana proses akuntansi koperasi?
3. Bagaimana tujuan dan kegunaan akuntansi koperasi?
4. Apa perbedaan akuntansi koperasi dengan akuntansi bukan koperasi ?
5. Bagaimana penerapan akuntansi pada laporan keuangan koperasi?
6. Apa sajakah jenis-jenis akuntansi koperasi?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui definisi akuntansi koperasi.
2. Untuk mengetahui proses akuntansi koperasi.
3. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan akuntansi koperasi.
4. Untuk mengetahui perbedaan akuntansi koperasi dengan akuntansi bukan koperasi.
5. Untuk mengetahui penerapan akuntansi pada laporan keuangan koperasi.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis akuntansi koperasi.

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah
Makalah ini diharapkan bergunan bagi berbagai pihak, adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, memperluas pengetahuan dan memperoleh masukan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh suatu gambaran perbandingan yang jelas mengenai kesesuaian fakta di lapangan dengan teori yang ada.
2. Bagi Pihak Lain
Makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi pihak yang berkepentingan khususnya untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi Koperasi
Akuntansi koperasi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan penafsiran laporan keuangan koperasi dalam satu periode tertentu. Periode tersebut mungkin bulanan, tiga bulanan, enam bulanan atau tahunan. Biasanya periode pelaporan di koperasi adalah satu tahun.

2.2 Proses Akuntansi Koperasi
Proses akuntansi koperasi adalah sama dengan proses akuntansi bukan koperasi, yaitu suatu langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Tahapan tersebut dimulai dari adanya bukti transaksi berupa nota, kuitansi, faktur jual, faktur beli dan sebagainya, kemudian dimasukkan pada jurnal.
Cara pengisian jurnal tersebut adalah memasukan transaksi-transaksi beserta nilai transaksinya dari bukti transaksi dengan cara mendebet atau mengkredit perkiraan-perkiraan tertentu. Ketentuan normal yang berlaku untuk mendebet atau mengkredit suatu perkiraan adalah:
Nama Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Hutang Kredit Debet Kredit
Kekayaan bersih Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit – Kredit
Biaya Debet – Debet

Dari jurnal yang sudah dibuat kemudian dipindahkan (diposting) pada buku besar. Cara pengisian buku besar ini adalah dengan cara memindahkan setiap perkiraan
dari jurnal pada setiap buku besar. Jadi, satu perkiraan adalah satu buku besar. Pemindahbukuan ini diikuti dengan penjumlahan atau pengurangan nilai setiap perkiraan. Jika saldo perkiraan tersebut sama dengan saldo sebelumnya, maka nilai perkiraan tersebut langsung dijumlahkan dan ditulis pada kolom saldo debet atau saldo kredit sesuai dengan posisi kolom sebelumnya. Tapi bila saldo perkiraan tersebut berbeda (debet dan kredit), maka pengisiannya dalam buku besar mengurangi, dan ditempatkan pada kolom saldo yang nilainya lebih besar.
Saldo-saldo dari setiap buku besar baik saldo debet maupun saldo kredit, dipindahkan pada sebuah neraca, yang biasa disebut neraca saldo. Kemudian dibuat sebuah neraca penyesuaian jika terdapat perkiraan-perkiraan yang memang perlu disesuaikan. Perkiraan-perkiraan yang perlu disesuaikan adalah:
1. Penyusutan gedung.
2. Penyusutan peralatan.
3. Biaya yang masih harus dibayar.
4. Biaya dibayar di muka.
5. Premi asuransi.
6. Pendapatan yang masih harus diterima.
7. Pendapatan diterima di muka.
8. Persediaan barang dagangan.
Neraca penyesuaian ini dimaksudkan agar pada saat tertentu dapat menggambarkan nilai keuangan yang riil dari sebuah koperasi. Tahap selanjutnya adalah pembuatan neraca lajur. Hal ini perlu dilakukan agar mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan yang baik dan benar.
Tahap akhir dari proses akuntansi adalah pembuatan laporan keuangan (PHU, neraca, dan laporan perubahan posisi keuangan bersih). Dalam pembuatan laporan keuangan ini data-datanya diambil dari neraca lajur yaitu dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Caranya adalah mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan mana yang masuk pada unsur PHU dan mana yang masuk pada unsur neraca.

2.3 Tujuan dan Kegunaan Akuntansi Koperasi
Laporan keuangan koperasi sebagai bagian dari akuntansi dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan koperasi pada pihak-pihak tertentu baik intern maupun ekstern.
Pihak intern koperasi adalah para anggota, pengurus, pengawas, dan karyawan. Sedangkan pihak ekstern adalah calon anggota, pemerintah, gerakan koperasi, auditor, dan sebagainya.
Sedangkan kegunaan dari laporan keuangan koperasi adalah:
1. Mengetahui prestasi keuangan koperasi dalam periode tertentu.
2. Mengetahui jumlah SHU yang diperoleh selama periode tertentu.
3. Mengetahui jumlah harta, kewajiban, dan kekayaan bersih koperasi selama periode tertentu.
4. Mengantisipasi kemungkinan penyelewengan yang dilakukan oleh pengelola koperasi.
5. Mendidik agar tertib administrasi.
6. Memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menganalisa keuangan koperasi sebagai bahan pengambilan keputusan.

2.4. Perbedaan Akuntansi Koperasi dengan Akuntansi Bukan Koperasi
Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara akuntansi koperasi dengan akuntansi perusahaan pada umumnya. Namun karena ada perbedaan tujuan antara koperasi dengan badan usaha lain, maka perbedaannya hanya pada pemakaian istilah saja. Misalnya, istilah laporan laba/rugi dipakai di perusahaan bukan koperasi sedangkan di koperasi sering disebut laporan perhitungan hasil usaha (PHU); istilah laporan perubahan modal yang dipakai di bukan koperasi, di koperasi biasa disebut laporan perubahan kekayaan bersih, dan sebagainya.

2.4. Penerapan Akuntansi pada Laporan Keuangan Koperasi
Laporan Keuangan Koperasi, terdiri dari:
2.4.1 Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Adalah laporan keuangan koperasi yang menyajikan jumlah pendapatan usaha koperasi yang berasal dari anggota maupun dari bukan anggota dengan memperbandingkan dengan total biaya dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini sama dengan laporan laba/rugi di perusahaan bukan koperasi.
1. Pendapatan, adalah sejumlah uang atau yang dapat disamakan dengan itu yang diperoleh koperasi dari hasil operasional usaha maupun bukan usaha. Pendapatan dari hasil operasional usaha untuk koperasi yang unit usahanya waserda seperti penjualan barang dagangan, sedangkan pendapatan bukan usaha seperti pendapatan bunga bank (dari simpanan giro bank).
2. Biaya, adalah sejumlah dana yang dikeluarkan koperasi untuk membiayai kegiatan operasionalnya.

2.4.2 Neraca
Adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, hutang, dan modal koperasi pada suatu periode pembukuan tertentu, pada umumnya satu tahun. Neraca bisa disajikan dalam bentuk skontro maupun dalam bentuk stafel, tergantung kebiasaan pembuat laporan. Namun pada umumnya neraca disusun dalam bentuk skontro, karena dapat ditampilkan dua periode berturut-turut untuk mengetahui perkembangan perusahaan (koperasi) yang bersangkutan. Dalam neraca dicantumkan jumlah dan sumber dana serta pos-pos alokasi sumber dana untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan persusahan (koperasi) tersebut.
Ada tiga komponen penting dalam neraca koperasi yaitu:
1. Harta, adalah pos-pos yang memuat pengalokasian dana yang dikuasai oleh koperasi yang meliputi pos harta lancar, harta tetap, investasi jangka pendek, dan investasi jangka panjang.
2. Hutang, adalah sejumlah dana yang dikuasai koperasi yang bersumber dari pihak luar dan harus dikembalikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dalam kelompok ini juga termasuk dana yang berasal dari anggota seperti tabungan anggota.
3. Ekuitas/Kekayaan Bersih, yaitu sejumlah uang atau yang dapat disamakan dengan itu yang benar-benar milik koperasi. Modal dipupuk dan diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, donasi, dan modal penyertaan dari pihak luar.

2.4.3 Laporan Arus Kas
Adalah laporan yang menyajikan informasi arus kas yaitu mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
PSAK No. 2 menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan pernyataan dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa perusahaan termasuk koperasi harus menyajikan laporan arus kas sebagai bagian laporan keuangan yang tak terpisahkan.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas koperasi, investasi dan pendanaan.
Ada beberapa istilah penting yang biasa digunakan untuk menyusun arus kas, antara lain:
1. Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
2. Setara kas (cash equivalent), adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
3. Arus kas, adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
4. Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
5. Aktivitas Investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
6. Aktivitas Pendanaan (financing), adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Sesuai dengan pernyataan PSAK No. 27 yang menunjukkan bahwa aktivitas koperasi berbeda dengan bentuk perusahaan lain, tentu hal ini akan berdampak pada laporan arus kas koperasi tanpa merubah hakikat dari laporan arus kas.

2.4.4 Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan ini juga menggambarkan wujud dari pencapaian tujuan koperasi. Hal ini harus dipahami benar oleh pihak pihak di dalam maupun di luar koperasi, agar koperasi ditempatkan pada posisi yang tepat dan tidak disalah-tafsirkan di dalam mengevaluasi kinerjanya.
SHU terdiri dari sisa partisipasi anggota dan laba koperasi. Bila partisipasi neto anggota lebih besar dari beban usaha dan beban perkoperasian, maka terdapat sisa partisipasi anggota bernilai positif. Sisa positif dibagikan kepada anggota menurut jasa usaha masing-masing anggota. Dalam hal anggota menerima manfaat ekonomi tambahan (di luar manfaat ekonomi langsung dari pelayanan koperasi), berupa pengembalian sisa partisipasinya. Tetapi dalam hal sisa partisipasi anggota bernilai negatif, mengandung arti bahwa jumlah partisipasi anggota terlalu kecil dan tidak mencukupi untuk menutup beban usaha dan beban perkoperasian. Sisa partisipasi minus ditutup oleh dana cadangan dan atau tanggung renteng dari anggota. Dalam hal ini berarti tidak ada manfaat ekonomis dari pembagian SHU. Karena itu pengertian pembagian SHU dianggap sebagai manfaat ekonomis harus ditafsirkan secara hati-hati.
Laporan promosi ekonomi anggota mencakup empat unsur, yaitu:
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama.
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam melalui koperasi.
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
5. Manfaat ekonomi langsung bagi anggota berupa manfaat harga, yaitu harga barang jasa (dalam pembelian dan penjualan) dan harga uang (bunga uang dalam simpan pinjam). Di dalam pembelian (koperasi konsumen), manfaat harga berupa selisih harga antara koperasi dengan di luar koperasi. Harga di koperasi lebih murah dari harga di luar koperasi maka akan terjadi manfaat efisiensi pembelian. Di dalam pemasaran (koperasi produsen/pemasaran) manfaat harga berupa selisih harga antara harga yang dibayar oleh koperasi kepada anggota dengan harga yang dibayar oleh non koperasi kepada anggota. Seharusnya harga koperasi lebih tinggi dari harga non koperasi maka akan terjadi manfaat efektivitas penjualan.
Di dalam simpan pinjam, maka:
1. Bunga tabungan yang diterima anggota dari koperasi lebih tinggi dari bunga yang diterima anggota dari non koperasi maka akan timbul manfaat efektivitas tabungan.
2. Bunga kredit yang dibayarkan anggota kepada koperasi lebih rendah dari bunga kredit di luar koperasi, maka akan timbul manfaat efisiensi penarikan kredit.
3. Dan manfaat lain, misalnya bentuk biaya transaksi murah, dan persyaratan yang ringan.
4. Manfaat pengelolaan bersama dapat berupa penghematan biaya produksi atau peningkatan produktivitas. Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota melalui penggunaan jasa pelayanan koperasi, sangat tergantung kepada jenis koperasi dan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Jadi, setiap koperasi harus dapat menerjemahkan arti dari manfaat koperasi ke dalam satuan-satuan yang terukur menurut keperluannya masing-masing.

2.5 Jenis – jenis Akuntansi Koperasi
2.5.1 Akuntansi Koperasi Konsumen
Pedoman proses akuntansi koperasi konsumen disusun secara normative berlandaskan pada :
1. UU. No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
2. PSAK No. 27 tentang akuntansi perkoperasian (IAI)
3. Pedoman umum implementasi PSAK No.27
Koperasi konsumen adalah koperasi yang para anggotanya merupakan rumah tangga keluarga, yaitu pemakai barang siap pakai yang ditawarkan di pasar. Untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan, seorang konsumen paling sedikit harus mengeluarkan dua pengorbanan, yaitu :
1. Membayar harga barang/jasa yang dibeli.
2. Mengeluarkan ongkos-ongkos untuk melakukan pembelian.
Setiap konsumen di sini cenderung mengikuti prinsip ekonomi di dalam upaya mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Untuk hal tersebut konsumen berusaha mengeluarkan uang sehemat mungkin. Untuk meraih efisiensi, maka perilaku konsumen yang biasa terlihat adalah :
1. Berusaha membeli barang/jasa dalam jumlah yang besar untuk mendapatkan potongan harga
2. Tawar-menawar dengan penjual untuk memperoleh harga yang lebih rendah
3. Bila dimungkinkan, konsumen berusaha untuk memproduksi sendiri barang/jasa tersebut.
Perilaku tersebut mungkin bisa dilakukan namun sampai pada suatu batas tertentu oleh konsumen secara individual. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah usaha bersama-sama dalam bentuk badan usaha koperasi. Adapun manfaat berkoperasi, adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh sejumlah tertentu barang/jasa pemenuh kebutuhan konsumsi, maka pengeluaran belanja menjadi lebih efisiensi.
2. Berdasarkan kemampuan belanja tertentu (ditentukan oleh pendapatan), maka konsumsi dapat ditingkatkan.
Berdasarkan tujuan koperasi konsumen untuk meningkatkan daya beli anggota, maka fungsi-fungsi kegiatan usaha koperasi konsumen diarahkan untuk :
1. Melakukan pembelian kolektif guna mencapai skala pembelian yang ekonomis. Melalui pembelian kolektif dapat memperkuat posisi permintaan di pasar barang/jasa, sehingga misalnya dapat diperoleh potongan harga. Skala pembelian yang ekonomis adalah biaya belanja untuk persatuan barang/jasa dapat diturunkan apabila jumlah pembelian diperbesar.
2. Pada skala tertentu yang cukup besar, maka koperasi konsumen dapat menyelenggarakan kegiatan memproduksi barang/jasa sendiri sehingga belanja konsumsi dapat diperhemat.
Badan usaha koperasi konsumen ini adalah badan usaha yang didirikan, dimodali, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan sendiri oleh konsumen yang menjadi anggotanya. Maka maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi anggota sebagai pemilik dan juga pengguna pelayanan koperasi.
Di dalam konsep koperasi, maka hubungan ekonomi antara koperasi dengan anggota disebut melayani, sedangkan terhadap bukan anggota disebut memasarkan. Memakai istilah pelayanan terhadap anggota digunakan atas pertimbangan bahwa koperasi mengemban misi dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Istilah pemasaran digunakan terhadap bukan anggota mengandung arti bahwa koperasi bertindak sebagai perusahaan kapitalis yang bertujuan mencari laba. Pelayanan terhadap anggota, terkait persoalan perhitungan partisipasi anggota serta perhitungan SHU.
Sedangkan pemasaran terhadap bukan anggota berhubungan dengan perhitungan laba rugi. Oleh sebab itu pencatatan transaksi ke anggota dengan non anggota harus dipisahkan, karena aktivitas tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang berbeda terhadap pelaporan koperasi secara akuntansi pada akhir tahun buku.
Partisipasi anggota baik di dalam kedudukannya sebagai pemilik maupun pelanggan koperasi dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Di dalam akuntansi partisipasi anggota lebih difokuskan kepada bentuk-bentuk yang secara eksplisit dapat diukur dengan satuan uang, sehingga di dalam laporan promosi ekonomi anggota harus terlihat dengan jelas satuan-satuan nilainya. Sebagai pemilik koperasi konsumen, anggota terikat oleh kewajiban :
1. Menyetor modal kepada koperasi, biasa disebut sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib
2. Membiayai organisasi koperasi agar koperasi dapat menyelenggarakan fungsi-fungsinya sesuai dengan nilai, norma dan prinsip-prinsip koperasi.
Koperasi konsumen dalam hal menutupi biaya organisasinya akan menetapkan margin harga pada barang/jasa yang dibeli dari pasar atau diproduksi sendiri, sehingga harga koperasi merupakan harga barang/jasa yang dibayar oleh anggota koperasi, yang terdiri dari harga pokok ditambah margin untuk koperasi Hk = Hp + Mk.
Dari perhitungan ini dapat diketahui partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pelanggan koperasi.
Di dalam harga koperasi berarti anggota berpartisipasi kepada koperasi dalam bentuk :
1. Membiayai harga barang sebesar harga pokoknya.
2. Membiayai organisasi koperasi sebesar marjin yang dibayar kepada koperasi.
Total harga pokok dan ditambah margin harga barang/jasa disebut partisipasi bruto anggota. Harga pokok barang yang dibelanjakan oleh koperasi untuk pengadaan barang diselisihkan dengan partisipasi bruto akan menghasilkan margin yang disebut dengan partisipasi neto anggota. Partisipasi neto ini yang terkumpul di koperasi akan menutupi:
1. Beban usaha
2. Beban perkoperasian
Beban usaha dan beban perkoperasian ini merupakan beban organisasi koperasi. Apabila koperasi konsumen hanya melayani anggota saja, berarti tidak ada bisnis dengan non anggota, maka: SHU = Sisa Partisipasi anggota (Partisipasi anggota – Biaya organisasi)
Dan apabila dihubungkan dengan bisnis non anggota berarti SHU = (Partisipasi anggota – Biaya organisasi) + Laba.
Sisa partisipasi anggota berhubungan dengan partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pelanggan koperasi, sedangkan laba berhubungan dengan bukan anggota. Pembebanan biaya organisasi koperasi terhadap anggota dan non anggota, bilamana terdapat pos biaya yang tidak dapat dipisahkan secara eksplisit, diatur menurut kebijakan koperasi.

2.5.2 Akuntansi Unit Simpan Pinjam / Koperasi Simpan Pinjam
Akuntansi koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam secara normative berlandaskan pada :
1. UU. No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (IAI).
3. Pedoman Umum Implementasi PSAK No.27
Adapun karakteristik dari KSP/USP berbeda dengan lembaga keuangan yang lain terutama bank. KSP merupakan koperasi yang mempunyai kegiatan usaha mendapatkan dana dari anggota koperasi dan menyalurkannya kembali untuk kepentingan anggota koperasi. Maksud mendapatkan dana dari anggota koperasi adalah menghimpun uang/dana dari anggota koperasi yang dana(uang) tersebut merupakan kelebihan yang diperoleh dari anggota koperasi setelah kegiatan konsumsi sehari-hari dari penghasilannya. Adapun tujuan dari menghimpun dana (uang) adalah sebagai modal kerja koperasi dalam melaksanakan kegiatan usahanya, yang salah satunya menyalurkan ke anggota dalam bentuk pinjaman anggota.
Posisi anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi. Jadi maju mundunya koperasi menjadi tanggung jawab bersama seluruh anggota.
Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan dan perkembangan USP/KSP. Partisipasi anggota pada KSP/USP dikelompokkan pada kegiatan menyimpan dan kegiatan meminjam. Uang pada KSP/USP yang beredar diperlakukan sebagai barang yang memiliki harga, dimana harga tersebut ditunjukkan dalam bentuk tingkat bunga. Bunga simpanan yang diberikan kepada anggota penyimpan merupakan imbalan harga atas uang yang diserahkan oleh anggota KSP dan USP. Dengan demikian, seluruh bunga simpanan yang dibayarkan oleh KSP/USP kepada penyimpan dapat disebut dengan HARGA POKOK DANA.
Simpanan dana (uang) yang terkumpul dari anggota KSP/USP kemudian disalurkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman uang. Oleh karena itu, KSP/USP akan menetapkan bunga pinjaman yang wajib dibayar oleh anggota peminjam di atas harga pokok dana. Bunga pinjaman yang menjadi kewajiban anggota KSP /USP yang meminjam dalam satu tahun buku, paling sedikit harus mampu menutupi :
1. Harga pokok dana, yaitu bunga simpanan yang harus dibayar oleh KSP/USP kepada anggota.
2. Biaya organisasi KSP/USP, yang terdiri dari beban usaha dan beban perkoperasian.
Oleh karena itu, penerimaan atau pendapatan atas bunga pinjaman berikut provisi dan biaya administrasi yang telah dibayar oleh anggota peminjam kepada KSP/USP selama tahun buku berjalan, dapat disebut partisipasi bruto anggota. Selisih antara partisipasi bruto dengan harga pokok dana disebut partisipasi neto anggota, sebagai sumber utama untuk membiayai organisasi koperasi. Selisih antara partisipasi neto anggota dengan biaya organisasi disebut dengan sisa partisipasi anggota.
• Partisipasi neto anggota = partisipasi bruto – harga pokok dana
• Sisa partisipasi anggota = partisipasi neto – biaya organisasi koperasi
• Biaya organisasi = biaya usaha + biaya perkoperasian
Apabila KSP/USP hanya melayani anggota saja dan tidak berbisnis dengan non anggota maka Sisa Partisipasi Anggota = Sisa Hasil Usaha
Dan apabila melaksanakan bisnis dengan non anggota, maka :
• SHU = Sisa Partisipasi Anggota + Laba.
Sehingga distribusi SHU yang berasal dari keduanya diatur secara berbeda karena sisa partisipasi anggota berbeda pengertiannya dengan laba.

MATERI KULIAH SEMESTER 3~ MATERI ILMU KEALAMAN DASAR

 MATERI ILMU KEALAMAN DASAR (IKD)

Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Ciri-ciri Manusia :-Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.-Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat (ada yang masuk dan keluar)-Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.-Memiliki potensi untuk berkembang biak-Tumbuh dan bergerak.-Berinteraksi dengan lingkungannya.-Sampai pada saatnya mengalami kematian.Kuriositas atau rasa ingin tahu dan akal budiRasa ingin tahu atau kuriositas pada hewan atau tumbuhan (makhluk lain) lebih berdasarkan oleh naluri (instinc), dan naluri itu bertitik pusat pada mempertahankan kelestarian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri sama seperti hewan atau tumbuhan, tetapi manusia mempunyai akal budi yang terus berkembang dan rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu "apanya" maka ingin tahu "bagaimana" dan "mengapa".Contohnya : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, atau seperti penyakit yang telah ditemukan obatnya, menunggu penyakit lain yang menunggu ditemukan obatnya (misal:HIV/AIDS).Perkembangan Alam Pikiran manusiaManusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam, mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya tersebut tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno, untuk memuaskan pertanyaan yang ada dihatinya, mereka menjawabnya sendiri. Misalnya mengapa ada pelangi? Menurut mereka, pelangi merupakan selendang bidadari yang hendak turun kebumi. Atau mengapa gunung meletus atau terjadi gempa bumi? Mereka menjawab, gunung meletus atau adanya gempa bumi, dikarenakan penguasa setempat (jin atau makhuk ghaib) sedang marah. Pengetahuan baru tersebut muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-serita mitos disebut legenda. Sehubungan dengan perkembangan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah secara ilmiah yang disebut metode ilmiah.Mitos : pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengamatan,pengalaman, dan kepercayaan.Mitos dapat diterima dimasyarakat pada masa itu disebabkan beberapa hal :a.Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan oleh keteerbatasan pengindeeraan, baik menggunakan alat ataupun tanpa alat .b.Keterbatasan data pikir ( penalaran) manusia pada saat itu .c.Hasrat ingin tahunya terpenuhi .Puncak pemikiran mitos adlh pd zaman Babilonia 700-600 SM, menurut org Babilonia:-Alam semesta ruang setengah bola-Bumi yg datar sbg lantainya, langit & bintang sbg atapnya-Edaran matahari: 1 tahun peredaran matahari kembali semula 365,35 hari-Ramalan nasib berdasarkan perbintangan, mis: rasi scorpio, rasi virgo, rasi piscesPerbedaan pola pikir rasionalisme dan empirismeRasionalisme : merupakan metode dasar atau pola pikir dalam mencapai kebenaran ilmiah dengan menggunakan akal rasio.sumber pengetahuan pada akal dan rasio meliputi :a.Ide kebenaran sudah ada, dan pikiran manusia dapat mengungkapkan ide tersebut (tanpa menciptakan dan tanpa melalui pengalaman).b.Manusia mencari kebenaran melalui kemampuan akal, tanpa merasa perlu ditunjang fakta.Kelemahannya : setiap orang percaya pada kebenaran yang diyakininya sendiri2.Empirisme : salah satu metode dengan mencari kebenaran empirisme dengan teori tabula rasa yang menekankan pentingnya pengalamanSumber pengetahuannya :a.Pengetahuan didapatkan melalui pengetahuan inderab.Menggunakan dan membandingkan gagasan2 yang didapatkan dari epnginderaan dan refleksinyaKelemahannya :-Fakta yang ada sebagai drinya tidak mampu menjelaskan apa2-Fakta masih memerlukan tafsiran yang dilakukan manusiaPerbedaan penalaran deduktif dan induktifP.Deduktif : cara berpikr yang bertolak dan pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.P.Induktif : Cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala2 yang bersifat khusus., bersifat abstrak dan lepas dari pengamatan factual.Perbedaan naluri manusia dan hewanNaluri manusia :-Mempunyai naluri untuk menghamba pada sesuatu yang lebih besar dan mententrramkan jiwa-Memiliki naluri potensi akal sehingga dapat membedakan man yang baik dan mana yang buruk.-Mempunyai naluri hawa nafsu sehingga bisa mengendalikan hawa nafsuNaluri hewan sebenarnya kebalikan dari naluri manusia yaitu :-Tidak mempunyai naluri untuk menghamba pada sesuatu yang lebih besar dan mententrramkan jiwa-Tidak memiliki naluri potensi akal sehingga tidak dapat membedakan man yang baik dan mana yang buruk.-Tidak mempunyai naluri hawa nafsu sehingga tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, semaunya sendiri.
Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiahKeunggulan metode ilmiah :a.Metode ilmiah dapaat memberikan latihan dan kebiasaan berpikir sistematis, logis,dan analitisb.Menempuh sikap yang baik, jujur, obyektif terbuka, didiplin dan toleranc.Menolak paham takhayul dan pendapat apriori atu menolak suatu pendapat tanpa adanya bukti nyataKeterbatasan metode ilmiah :-Kelemahan dari panca indera-Keterbatasan dari alat yang digunakan-Kebenarannya hanya bersifat sementara (tentative)-Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan dengan masalah yang akan dipecacahkan-Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan menunjukkan hubungan sebab akibatPerbedaan IPA klasik dan modernIPA klasik : Prose IPA yang menggunakan metode keilmuan diaman peranan teori dan eksperimen saling melengkapi dan memperkuat.Cirinya : lebih mendahulukan eksperimen dari teori, mendiskkripsikan gejala2 alam, penekanannya secara kulaitatif sehingga hasil yang ditunjukkan kuantitatif.IPA modern : proses metode keilmuan yang lebih menekankan teori dari pada eksprimen/praktek.Cirinya : hukum sebab akibat memberikan kepastian mutlak, bersifat detemernistik mulai ditinggalkan, mendekati kebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan.Pengertian galaksi, bima saktia.Galaksi : kelompok tebaran bintang dan kabut gas pijar yang menelilingi pusat tata suya yang menempati ruangan yang berbetuk seperti cakram atau lensa cembung.b.Bima sakti / milkyway : satu satunya galasi yang ada dibumi yang kita tempati sekarang.Perbedaan Matahari planet/bintangMatahari-Dapat memancarkan cahayanya sendiri-Diam karena Sebagai pusat tata surya-Sebagai bintang yang paling besarPlanet / Bintang-Dpt dilihat karena memantulkan cahaya matahari/ tidak bisa memencarkan cahaya sendiri-Bergerak mengelilingi pusat tata surya-Bintang yg ukuranya beraneka tpi tdak akn melebihi ukuran matahari sbg pusat tata surya.Perbedaan gerakan revolusi dan rotasi-Gerakan revolusi bumi membutuhkan waktu satu tahun ( 365 ¼ hari) dan menyebabkan terjadinya perubahan musim.-Gerakan rotasi membutuhkan waktu 24 jam dan menyebabkan terjadinya siang dan malamPerbedaan teori heliosentris – geosentrisTeori geosentris : Menjelaskan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta.Teori heliosentris : Matahari merupakan pusat peredaran dan semua planet berputar mengelilingi MatahariSebutkan teori asal usul alam semesta dan pembentukannyaa.Teori Tidal atau teori pasang surut      f.Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)b.Teori Bintang kembar                      g.Teori BigBangc.Teori Nebulard.Teori Planettesimale.Teori Creatio ContinuaPerbedaan abiogenesis dan biogenesisAbiogenesis : bahwa makhluk hidup berasal dari benda matiBiogenesis : bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidupPerbedaan benda mati dan benda hidupMakhluk hidup :a.Bergerakb.Mengadakan proses metabolismec.Mempertahankan jenisnya atau hidupnyad.Tanggap terhadap rangsangBenda mati :a.Tidak dapat Bergerakb.Tidak Mengadakan proses metabolismec.Tidak dapat Mempertahankan jenisnya atau hidupnyad.Idak dapat memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang datangBerdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:a). AtmosferAtmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbukan arus angin.b). LitosferAdalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehinggadapat menimbulkan pergeseran benua.c). HidrosferAir adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.d). BiosferBiosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini mencakup semua makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara etimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat di artikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup.
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nicholas Copernicus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.Planet dalam adlah planet-planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid. Yang termasuk planet dalam adlaah : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet luar adalah planet-planet yang orbitnya disebelah luar lintasan asteroid. Yang termasuk planet luar adalah: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena tanah:· Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.· Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia.· Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.· Sebagai tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi manusia.Jenis-jenis tanah:-Tanah Humus. Tanah Humas berasal dari hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah jenis ini umum dijumpai di hutan tropis seperti Indonesia. Jenis tanah ini sangat subur. Kita pun dapat membuat tanah humus sendiri dengan cara mengumpulkan sampah-sampah organik. Sampah itu kemudian dibiarkan membusuk dengan bantuan mikroorganisme penghancur. Tanah humus ini dapat digunakan sebagai pupuk.-Tanah Vulkanik. Tanah vulkanik berasal dari letusan gunung. Material hasil letusan gunung tersebut mengendap dan membentuk lapisan tanah vulkanik. Tanah ini sangat subur untuk pertanian. Itulah sebabnya lereng-lereng gunung berapi sangat subur ditanami.-Tanah Podzolit. Tanah podzolit umum dijumpai di daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Suhu udara di daerah tersebut rendah. Tanah podzolit juga dimanfaatkan untuk pertanian.-Tanah Lateri. Tanah laterit mempunyai ciri-ciri fisik berwarna merah kekuningan. Sifat tanah ini kurang subur. Hal tersebut terjadi karena unsur-unsur hara yang dikandung tanah hilang terhanyut hujan. Tanah ini dapat dijumpai di Kalimantan Barat.-Tanah Kapur. Tanah Kapur umur dijumpai di daerah kaya batuan kapur. Tanah ini berasal dari hasil pelapukan batu kapur. Sifatnya kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian. Contoh daerah memiliki tanah kapur antara lain Pacitan, Jawa Timur.-Tanah Gambut. Tanah gambut atau organosol berasal dari pelapukan tumbuhan rawa. Tanah jenis ini juga tidak cocok untuk pertanian. Umumnya tanah di Kalimantan tergolong tanah gambut.-Tanah Pasir. Tanah Pasir berasal dari pelapukan batuan. Butirannya masih kasar dan bersifat lepas. Tanah ini kurang baik digunakan untuk pertanian karena sifatnya yang tidak dapat mengikat air.-Tanah Aluvial. Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari hasil pengendapan lumpur sungai. Tanah jenis ini umum terdapat di tepi sungai yang memasuki fase tua. Tanah aluvial sangat subur dan cocok untuk pertanian.

MATERI KULIAH SEMESTER 3~ AKUNTANSI KEUANGAN 1

MATERI KULIAH -AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas

BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggung jawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan Menengah 1  tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
          Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan.
Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.



Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
















BAB II
PEMBAHASAN
ü LAPORAN POSISI KEUANGAN
Secara umum, Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah sebuah daftar asset dan kewajiban suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca merupakan pernyataan dari persamaan akuntansi dasar. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Neraca adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.
1.1 Kegunaan & Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan
              Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak kreditur biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas jangka pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan entitas membayar bunga tepat waktu.
3. Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas yang rendah dibanding entitas,
dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak asset untuk membayar utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
4Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas, yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.

Keterbatasan laporan posisi keuangan , laporan keuangan yang disusun berdasarkan standart akutansi keuangan mempunyai beberapa keterbatasan yang seharusnya disadari oleh para penyusun, penerima, dan pengguna laporan.:
1.       Laporan keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman sejarah, yaitu tentang keadaan dan peristiwa masa lalu, dan tidak dapat digunakan sebagai bola kaca untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang bila tidak dilengkapi data dan informasi lain yang diperlukan untuk membuat analisis proyeksi masa depan.
2.       Akuntansi melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan dengan menggunakan satuan uang sebagai denominator atau alat ukur. Namun tidak semua hal dapat diukur dengan nilai uang dan nilai uang juga cenderung tidak stabil.
3.       Konsep dasar akuntansi keuangan ada kalanya tidak sejalan atau bertentangan  dengan aspek hukum, misalnya konsep " makna lebih penting dari bentuk " ( substance over form ).

4.       Laporan keuangan disusun berdasarkan standart akuntansi keuangan, yang dalam berbagai standart memperbolehkan beberapa alternatif metode akuntansi, yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda tidak selalu dapat diperbandingkan.

1.2  Elemen Laporan Posisi Keuangan
1.  Aktiva  (Asset)
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Dan manfaat ekonomi masa depan yang cukup pasti, yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lampau. Definisi aktiva ini berlaku bagi perusahaan bisnis dan perusahaan nonbisnis
2.  Kewajiban (Liability)
Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3.  Ekuitas (Equity)
Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Atau selisih antara aktiva organisasi tersebut dan kewajibannya.
4.  Pendapatan (Revenue)
        Adalah aliran masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau suatu kombinasi keduanya) dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan kegitan utama atau sentral yang masih berlangsung  dari entitas tersebut.
         Pendapatan merupakan aliran masuk kas (atau yang ekuivalen) yang sesungguhnya telah terjadi atau yang diharapkan akan terjadi. Pelbagai aktiva yang meningkat karena pendapatan meliputi antara lain: kas, klaim kepada pelanggan, barang atau jasa lain yang diterima, ataupun nilai produk yang meningkat karena produksi.
5.  Biaya (Expense)
        Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya  aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
6.  Laba (Gain) dan Rugi (Loss)
Laba adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian-kejadian serta keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental sutu entitas dan dari semua transaksi lainnya dan kejadian serta keadaan-keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik.

Rugi terletak pada sumbernya. Pendapatan berasal dari kegiatan utama, sedangkan untung dari kegiatan insidental. Kegiatan insidental misalnya pelepasan mesin produksi. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas melebihi nilai bukunya, maka selisihnya merupakan untung yang menyebabkan kenaikan dalam ekuitas.
Biaya timbul dari kegiatan utama, sedangkan rugi berasal dari kegiatan insidental. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas lebih rendah dari pada nilai bukunya, maka selisihnya adalah rugi yang menyebabkan penurunan dalam ekuitas.

Financial Accounting Standards Board (FASB) secara tegas menyatakan bahwa untung (rugi) bukanlah kenaikan (penurunan) ekuitas yang berasal dari pendapatan (biaya) dan investasi oleh pemilik (distribusi kepada pemilik). Elemen untung ataupun rugi terdapat pada organisasi bisnis dan nonbisnis.

1.3  Klasifikasi Dalam Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:

a.   Bagian lancar (current) atau jangka pendek (short-term), misalnya asset lancar dan hutang lancar.
b.  Bagian tidak lancar (non-current) atau jangka panjang (long-term), misalnya asset tidak lancar dan hutang tidak lancar.

A.Asset Lancar
Aset Lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, asset tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun. Tujuan suatu perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai operasi sehari-hari dan untuk berjaga-jaga.

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas mengklasifikasikan asset lancar jika:
1.  Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal.
2.  Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3.  Aset yang diharapkan dapat terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
4.  Berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contohnya: sebuah mobil bagi entitas (dealer) mobil merupakan persediaan (asset lancar) karena mobil tersebut merupakan barang dagangan. Sedangkan mobil yang digunakan oleh entitas lain sebagai alat angkut sehari-hari diklasifikasikan sebagai asset tetap.

Aset Lancar antara lain:
1.    Kas
        Adalah uang tunai yang terdapat dalam kas dan/ di bank, berupa saldo rekening Koran yang setiap saat dapat digunakan.
2.    Piutang Dagang
       Adalah tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang masa pelunasan (jatuh tempo) kurang dari satu tahun.
3.    Surat-surat Berharga
       Adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan dan setiap saat siap untuk dijual.


4.    Wesel Tagih
       Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh janji tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.
5.    Persediaan
     Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.
6.    Piutang Penghasilan
       Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.
7.    Beban dibayar di muka
        Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi.

BAset Tidak Lancar
      Assset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi kriteria yang dimiliki oleh asset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
1.  Investasi Jangka Panjang
                   Adalah investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dipakai dalam jangka waktu minimal 1 tahun.
2.  Aset tetap
                   Adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas. Misalnya tanah, bangunan, mesin, dan furniture.
3.  Aset tak berwujud
                   Adalah asset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk instrument keuangan, misalnya hak paten (hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar member penghasilan bagi si pemilik hak).
 hak cipta (hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya), franchise (hak yang diberikan kepada seseorang atau nama pemberi hak, contoh: PT Unilever Indonesia mendapatkan hak untuk menggunakan formula dan nama pasta gigi pepsodent di Indonesia dari perusahaan unilever yang berkantor pusat di belanda), dan goodwill (nama baik, contoh: Perusahaan mobil Toyota memiliki reputasi baik dalam membuat mobil).
Contohnya: Piutang jangka panjang dan biaya dibayar di muka jangka panjang


C.Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar / Current Liabilities)
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya.
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, misalnya instrument derivative)
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contoh: Hutang Dagang, Hutang Wesel, Pendapatan diterima di muka dan Hutang Gaji



D.Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang mencakup:
1.  Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bak jangka panjang.
2.  Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban pension, dan kewajiban pajak tangguhan.
3.  Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

Contoh: Hutang Hipotik, Hutang Bank, dan Hutang Obligasi.

















Contoh:
(PERUSAHAAN XXX)
NERACA
PERIODE XXXX
ASET

Aset Lancar
Kas…………………………... Rp ………
Piutang Usaha……………….. Rp ………
Total Aset Lancar……….. Rp ………


Aset Tetap
Tanah ……………………….. Rp ………
Bangunan ………… Rp   ……
Ak. Peny. Bangunan Rp (….…)
Rp ………
Inventaris…………. Rp ………
Ak. Peny. Inventaris Rp (…….)
Rp ………
Total Aset Tetap………...  Rp……….

Total harta………………………. Rp……
LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas jangka pendek
Hutang dagang……………….. Rp……….

Liabilitas jangka panjang
Hutang jangka panjang………..Rp……….

Total Liabilitas…………………… Rp ……..


Ekuitas
Ekuitas Tn. Xxxx…………….. Rp ………





Total Liabilitas dan Ekuitas……. Rp………
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Berikut ini adalah neraca saldo sebelum disesuaikan "PT TOMOS" yang disusun tepat satu bulan sejak perusahaan ini dimulai.
PT TOMOS
Neraca Saldo
31 Agustus2013
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan
Debet
Kredit
Kas
Rp    5.400

Piutang usaha
Rp    2.800

Asuransi dibayar dimuka
Rp    2.400

perlengkapan
Rp    1.300

peralatan
Rp   60.000

Utang wesel

Rp   40.000
Utang dagang

Rp    2.400
Modal, Ratna

Rp   30.000
Prive, Ratna
Rp    1.000

Pendapatan salon

Rp    4.900
Biaya gaji
Rp    3.200

Biaya listrik
Rp     800

Biaya advertensi
Rp     400

Saldo
Rp   77.300
Rp   77.300


Informasi tambahan:
1.       Tarif premi asuransi adalah Rp 200 per bulan.
2.       Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 agustus, Rp 1.000.
3.       Depresiasi peralatan per bulan Rp 900.
4.       Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 agustus adalah Rp 500.

Laporan Laba Rugi
PT TOMOS
Laporan Laba-rugi
Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Agustus 2013
Pendapatan jasa

Rp   4.900.000
Biaya-Biaya:


Biaya gaji
Rp   3.200.000

Biaya listrik
Rp     800.000

Biaya advertensi
Rp     400.000

Biaya asuransi
Rp     200.000

Biaya perlengkapan
Rp     300.000

Depresiasi peralatan
Rp     900.000

Biaya bunga
Rp     500.000

Jumlah biaya

Rp   6.300.000
Rugi bersih

Rp   1.400.000




Laporan Perubahan Modal
PT TOMOS
Laporan Perubahan Modal
Untuk bulan yang berakhir tanggal 31 agustus 2013
Modal, 1 Agustus 2013
Kurangi:
Pengambilan prive
Rugi bersih


Rp  1.000.000
Rp  1.400.000
Rp 30.000.000





Rp  2.400.000
Modal, 31 Agustus 2013

Rp 27.600.000










Neraca
PT TOMOS
Neraca
31 Agustus 2013
Aktiva
Pasiva
Kas
Rp 5.400.000
Utang wesel
Rp 5.000.000
Piutang usaha
Rp 2.800.000
Utang usaha
Rp 2.400.000
As. Dibayar di muka
Rp 2.200.000
Utang bunga
Rp  500.000
Perlengkapan
Rp 1.000.000
Utang Hipotik
Rp 35.000.000
Jumlah Ak. lancar
Rp 11.400.000
Jumlah utang
Rp 42.900.000




Peralatan
Rp 60.000.000
Modal:

Ak. Depr. peralatan
(Rp  900.000)
Modal, Ratna
Rp 27.600.000
Jumlah Aktiva
Rp 70.500.000
Jumlah Pasiva
Rp 70.500.000





1.4  Format Laporan Posisi Keuangan
Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu:
1.  Laporan Posisi Keuangan bentuk Akun (Account form/ Skontro)
            Adalah neraca yang disusun dengan dua sisi (sisi kiri dan kanan). Sisi kiri memuat unsure harta, sedangkan sisi kanan memuat unsure kewajiban dan modal perusahaan.
2. Laporan Posisi Keuangan bentuk Laporan (Report Form / Stafel) adalah neraca ini dilaporkan satu halaman vertical. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
3.Laporan Posisi Keuangan Menurut IFRS
   Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi keefektifan   menejemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi terutama bersifat nonmoneter.
Laporan posisi keuangan menurut IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai berikut
31 Desember 2011
Aset tidak lancar         Ekuitas
Aset lancar                  Liabilitas Jangka Pendek
                                                 Liabilitas jangka panjang










1.5  Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan
Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Sub klasifikasi dari pos-pos yang disajikan.

Perincian sub klasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya :
1.  Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutag usaha dengan pihak berelasi.
2.  Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
3.  Asset tetap, disubliklasifikasikan  terpisah menurut kelompok  asset tetap,misalnya tanah, bangunan, dan peralatan.

Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham.








ü LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.
Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas benar diperlukan.
Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2.2) adalah : ”Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas setara kas ”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
2.1 Kegunaan Laporan Arus Kas
A.  Kegunaan Laporan Arus Kas
Kegunaan laporan arus kas, yaitu :
§         Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
§    Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
§    Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
§    Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama suatu periode.



B.Tujuan Laporan Arus Kas
          Pembuatan laporan arus kas mempunyai tujuan-tujuan, ada 3 tujuan dalam pembuatannya yaitu :
 Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi  tentang perubahan Menyediakan informasi yang relevan mengenai   penerimaan dan pengeluaran kas bagi investor dan kreditor
 Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara laba bersih dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait dengan pendapatan tersebut
 Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.

2.2  Kas dan Setara Kas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit). Yang tercakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara kas.
 Setara Kas  adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat di tentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang signifikan.







2.3  Klasifikasi Arus Kas
PSAK 2 9 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai berikut:
1.  Aktivitas Operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivits investasi dan pendanaan.
2.  Aktivitas Investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
3.  Aktivitas Pendanaan
Adalah Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi  kotribusi modal dan pinjaman entitas.


2.4  Penyusunan Arus Kas
Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas ada 5, yaitu :
1)    Menentukan jumlah perubahan atau ekuivalen kas
2)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas operasi
3)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan  oleh aktivitas investasi
4)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas pendanaan
5)      Menyusun laporan arus kas secara lengkap.


3.5    Pengungkapan Arus Kas
          Perusahaan harusmengungkapkan jumlahsaldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau group Cash Flow.
          Misalnya Pengungkapan laporan tahunan di Negara-negara pasar berkembang, Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di Negara-negara pasar berkembang umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di Negara-negar maju. Sebuah studi tahun 1990-an memberikan beberapa jenis bukri yang mendukung pandangan bahwa tingkat pengungkapan dan kualitas lebih rendah di Negara-negara pasar berkembang dibandingkan dengan Negara-negara maju dan  menunjukan peringkat Negara-negara dalam hal operasi laba secara keseluruhan dari yang paling jelas hingga yang paling tidak jelas.









Contoh Laporan Arus Kas:
PT YONTIN SEJAHTERA
Laporan Arus Kas-Desember 2013
Arus kas dari aktivitas operasi:


Laba bersih Desember 2013
xxx

Depresiasi bangunan
xxx

A.K dari laba operasi

xxx
Penyesuaian:


Penurunan persediaan barang dagangan
xxx

Penurunan asuransi dibayar di muka
xxx

Penurunan utang dagang
(xxx)



xxx
Kenaikan A.K. Dari aktivitas operasi

xxx
Arus kas dr aktivitas investasi:


Pembelian perabot Kantor
xxx

Pembelian kendaraan
(xxx)

Penurunan A.K dr aktivitas investasi

(xxx)
Arus kas dr aktivitas pendanaan:


Pinjaman wesel jangka panjang
xxx

Pembagian Dividen
(xxx)

Kenaikan A.K. Dari aktivitas pendanaan

xxx
Kenaikan A.K. bersih

xxx
Saldo 1 des 2013

xxx
Saldo 31 des 2013

xxx

AUTOMOTIF BARU
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE MEI 2012

Arus Kas dari aktifitas operasi :                                                Rp   7.000.000

Pembayaran beban-beban                           Rp 28.575.000
Pembelian perlengkapan                              Rp   3.000.000
Pembayarn kepada kreditor                        Rp    5.000.000

                                                                                                        (Rp 36.575.000)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi                                       Rp  29.575.000

Arus Kas dari aktifitas investasi :
Mobil                                                                                               Rp  80.000.000
Arus kas bersih dari aktifitas investasi                                    (Rp 109.575.000)

Arus Kas dari aktifitas pendanaan :
Investasi pemilik                                             Rp 200.000.000
Pengambilan oleh pemilik                           (Rp     5.000.000)

Arus kas dari aktifitas pendanaan                                               Rp 195.000.000

Kenaikan bersih dalam kas                              Rp 85.425.000

Saldo kas Per 31 Mei 2012                               Rp 85.425.000









3.6    SAK ETAP Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas
Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang:
a.     Memiliki akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar   modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana  pensiun, reksa dana dan bank investasi
b.     Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.





DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Kartikahadi, Hans, dkk. 2012. "Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta:salemba empat.
Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat
S, Alam. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Sugiri, Slamet dan Sumiyana. 1996. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi Revisian.